19 Februari 2009

Mendahulukan Allah

KESIBUKAN kita tidak pernah berhenti. Bekerja, belajar, berorganisasi dan lain-lain. Ditengah asyiknya berkegiatan tekadang kita terlena dengan kegiatan-kegiatan kita. Merasa sedang "in mood" dalam bekerja sehingga melupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Allah SWT...

Shalat adalah salah satu bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT. Dia lah sang pemberi hidup, yang memungkinkan kita, saya dan anda, dapat berkegiatan hingga detik ini.

Manusia terkadang tidak mengingat hal itu. Selalu merasa bahwa apapun pekerjaan mereka adalah yang paling penting. Ketika diingatkan seringkali hanya berkata "ya" tapi tak kunjung jua beranjak dari tempatnya duduk.
Lupa Shalat menjadi pembenaran bagi banyak muslim di sekitar lingkungan kita. Mengaku Muslim tapi sering meninggalkan Shalat-nya atau selalu Shalat di akhir waktu dengan alasan kesibukan pekerjaan.

Lupa Shalat karena sedang asyik bekerja sudah dianggap suatu dosa yang amat besar, namun saya melihat dengan lebih jelas ada orang yang meninggalkan shalat karena pekerjaan-nya dan juga karena takut dengan atasan.

Takut dengan atasan? lalu meninggalkan sholat? sungguh ironis ketika seorang manusia takut dengan sesama manusia lainnya demi pekerjaan dunia lantas meninggalkan Allah sang pemberi kenikmatan?

Ingatlah, hal pertama yang akan di hisab di hari pembalasan adalah Shalat! jangan sia-siakan waktu apalagi karena takut dengan atasan kemudian mengorbankan Shalat yang hanya 10-15 menit... Apabila hal itu terjadi maka neraka telah menunggu tidak hanya untuk orang yang meninggalkan Shalat namun juga pemimpinnya yang menyebabkan hal itu terjadi.

Dan untuk para pemimpin, ingatlah bahwa kalian bertanggungjawab kepada Allah atas segala sesuatu yang dilakukan oleh bawahan kalian di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan komentar dan saran yang membangun ya, terimakasih.